Iklan Berbayar

Bayi yang Tak Dapat Kasih Sayang Otaknya Kurang Berkembang

Jakarta, 
Kasih sayang orang tua kepada anak bukan semata masalah psikis semata, tetapi juga mempengaruhi perkembangan fisiknya. Ilmuwan menemukan bahwa otak anak yang diabaikan oleh orang tua lebih kecil dan memiliki beberapa bagian yang kurang berkembang baik.

Para peneliti memotret otak anak-anak berusia 3 tahun lalu membandingkannya. Salah satu anak dalam penelitian diabaikan oleh orang tuanya, sedangkan satunya tidak. Ternyata hasilnya tak sama, salah satu otak lebih besar ketika dibandingkan dengan yang lainnya.

Otak anak yang diabaikan juga terlihat memiliki beberapa bintik hitam. Menurut peneliti, hal ini menunjukkan kurangnya kemampuan sehingga anak tersebut kurang dapat mengembangkan ketrampilan seperti yang dimiliki anak yang disayang orang tua.

Artinya, anak yang diabaikan akan tumbuh menjadi orang dewasa yang kurang cerdas, kurang mampu berempati kepada orang lain, cenderung kecanduan obat-obatan dan terlibat kekerasan. Anak yang diabaikan juga lebih besar kemungkinannya menjadi penganguran dan memiliki gangguan mental serta masalah kesehatan lainnya saat dewasa.

Menurut peneliti, penyebab utama dari perbedaan yang luar biasa antara kedua otak anak tersebut adalah perlakuan ibu. Anak yang otaknya berkembang dengan baik lebih diperhatikan oleh ibu yang terus-menerus responsif terhadap bayinya. Sedangkan anak yang otaknya menyusut sering diabaikan dan dianiaya.

“Pertumbuhan sel-sel otak adalah konsekuensi dari interaksi bayi dengan pengasuh utamanya, biasanya ibu. Pertumbuhan otak bayi membutuhkan interaksi positif antara ibu dan bayi. Perkembangan sirkuit otak tergantung padanya," kata Profesor Allan Schore, ahli saraf dari University of California, Los Angeles seperti dilansir Telegraph, Selasa (30/10/2012).

Prof Schore menunjukkan bahwa jika bayi tidak dirawat dengan benar dalam 2 tahun pertama kehidupannya, gen yang penting untuk perkembangan berbagai fungsi otak tidak dapat beroperasi. Perkembangan gen bayi juga sangat dipengaruhi oleh perlakuan dan perawatannya.

Kerusakan yang disebabkan oleh pengabaian atau pelecehan bisa muncul dalam taraf yang berbeda. Semakin besar pengabaiannya, semakin besar pula kerusakan gen. Sebanyak 80 persen sel-sel otak seseorang diproduksi pada 2 tahun pertama setelah kelahiran. Jika proses perkembangannya tidak beres, maka kerusakan yang dihasilkan bersifat permanen.

Penelitian lain menunjukkan bahwa sebagian besar atau sekitar 75 persen lebih para pelaku tindak kriminal muda memiliki otak yang belum berkembang dengan baik. Mereka mengalami pengabaian dalam 2 tahun pertama kehidupannya yang mencegah otaknya berkembang. Akibatnya, mereka tidak mampu mengarahkan kemampuan otaknya secara optimal dan rentan melakukan tindak kejahatan.



(pah/vit)

Sumber :  http://health.detik.com/read/2012/10/30/132635/2076237/1300/bayi-yang-tak-dapat-kasih-sayang-otaknya-kurang-berkembang?l771108bcj

Arsip Blog